Menjaga keamanan lingkungan sangat penting, baik di rumah, tempat kerja, di pasar, bahkan di sekolah sekalipun. Karena tanpa keamanan lingkungan yang baik, maka akan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berbuat kejahatan. Kejahatan terjadi karena ada kesempatan.
Salah satu yang wajib kita waspadai adalah sosok tamu yang belum kita kenal dan belum diketahui tujuannya berkunjung. Nabi Muhammad SAW. memang mengajarkan kepada kita umatnya untuk menghargai tamu. Namun, bukan berarti percaya 100 persen kepada tamu yang datang berkunjung. Karena kepercayaan kepada setiap tamu yang berkunjung inilah penulis dan teman-teman penulis mengalami tindak kejahatan oleh tamu yang datang ke sekolah.
Seperti biasa tanpa kecurigaan dan sifat kehati-hatian, penulis dan rekan penulis menyimpan benda-benda berharga di kantor. dan seperti biasa penulis menyimpan netbook merk AXIOO PICO berwarna merah-putih dan dengan tut yang telah dilapisi tulisan arab dari potongan kertas itu disimpan penulis di dalam tas yang telah di resleting,
dan seperti biasa juga rekan penulis menyimpan notebook ACER-nya di atas meja karena sedang digunakan.
dan seperti biasa juga kantor tidak pernah tertutup bila sedang ada guru, meskipun kantor dalam kondisi kosong. dan seperti biasa juga kantor tak pernah ada penunggunya (emang mahluk halus?). Maksudnya TU atau kepala sekolah. yang tidak biasa adalah hari itu kedatangan sosok maling yang (mungkin) dengan santainya menggondol semua yang kami miliki tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
dan seperti biasa juga rekan penulis menyimpan notebook ACER-nya di atas meja karena sedang digunakan.
dan seperti biasa juga kantor tidak pernah tertutup bila sedang ada guru, meskipun kantor dalam kondisi kosong. dan seperti biasa juga kantor tak pernah ada penunggunya (emang mahluk halus?). Maksudnya TU atau kepala sekolah. yang tidak biasa adalah hari itu kedatangan sosok maling yang (mungkin) dengan santainya menggondol semua yang kami miliki tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sungguh hal yang tidak pernah kami duga dan kami sangka-sangka, sekolah tempat mencetak generasi disambangi juga oleh maling. Alangkah biadab prilakunya. dan yang kami merasa rugi bukan sekedar kehilangan netbook/notebook, tapi kami juga kehilangan ribuan data tentang materi, bahan ajar, dan segala hal yang berkaitan dengan pendidikan. belum lagi software yang dibuat untuk kebutuhan pembelajaran yang belum di backup. SUNGGUH TERLALU!.
Setelah kehilangan, akhirnya kami membuat laporan kehilangan ke pihak kepolisian dan membuat BAP dari jam 14.00 WIB hingga jam 21.30 WIB. Bayangkan!. ini gara-gara sosok pengangguran, Dasar Maling!. Untungnya bapak-bapak polisi baik-baik menawarkan kami makan dan minum. Namun, karena sedang pikiran kalut akhirnya dengan sopan kami tolak hanya minum saja yang dapat kami terima untuk mengisi kerongkongan yang telah kering.
Dan, hingga hari ini kami belum menemukan maling atau barang yang telah diambilnya dari kami. Harapan kami kepada maling yang apabila membaca tulisan ini SADARLAH!. Masa... kami yang bertugas mendidik anak (agar berbuat baik tidak mencuri seperti kalian) diembat juga? Kecuali gaji kami besar. Kami ini digaji hanya lima belas ribu rupiah sehari. Masa tega dicuri juga!!.