"INFO BAHASA: PENGLEPASAN bukan PELEPASAN, KUALITAS bukan KWALITAS, JADWAL bukan JADUAL, SISTEM bukan SISTIM, SAKSAMA bukan SEKSAMA, OBJEK bukan OBYEK, SUBJEK bukan SUBYEK, DEFINISI bukan DEFENISI, MODERN bukan MODEREN, KEMURAHANHATI bukan KEMURAHAN HATI, MENCONTEK bukan MENYONTEK, SEKADAR bukan SEKEDAR, FILSAFATI bukan FILOSOFIS, STANDARDISASI bukan STANDARISASI, ASAS bukan AZAS, MENCOLOK bukan MENYOLOK, RISIKO bukan RESIKO, IZIN bukan IJIN, DIUBAH bukan DIRUBAH".
" Info Guru Sertifikasi/Inpassing Kemenag, Pemberkasan Guru Sertifikasi Kota Cilegon deadline tanggal 26 Agustus 2015 , Guru Qur'an Hadis, Aqidah Akhlak, SKI dan Fikih bebas menambah JTM pada 4 mapel tersebut (Permenag 103 th 2015) ,

Selasa, 25 Maret 2014

ROBOT BERASAL DARI ILMUAN MUSLIM

REPUBLIKA.CO.ID, Bicara soal robot, tak ayal kita juga akan mengingat Negara Jepang sebagai pelopor industri robot-robot cerdas dewasa ini. Tetapi  siapa orang yang pertama kali menemukan sistem robotika modern?
Ibnu Ismail Al Jazari, lahir di  Al Jazira, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat. Nama lengkapnya Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas.
Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik. Di masanya, Al Jazari yang telah mampu menciptakan robot manusia (humanoid) yang bisa diprogram. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.
Ada pun mesin robot yang diciptakan Al Jazari kala itu berbentuk sebuah perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik; dua penabuh drum, satu pemetik harpa, dan peniup seruling. Robot ini diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum.
Seperti dilansir situs apakabardunia.com, sebagai robot pemain musik, tentu saja mereka pun ahli menghasilkan suara musik yang indah. Misalnya saja, robot penabuh drum dapat memainkan beragam irama yang berbeda-beda. Jadi, robot itu pun bermain musik seperti manusia sungguhan!
Penemuan penting lainnya dari Al Jazari adalah pencuci tangan otomatis. Keran tersebut bekerja otomatis bisa mengeluarkan air tanpa harus diputar. Sistem pencuci tangan yang dikembangkan Al Jazari itu juga digunakan saat ini dalam sistem kerja toilet modern.
Teknologi yang dikembangkan Al Jazari mencapai 50 jenis dan semua ditulis dalam kitab yang berjudul "The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices"
Seorang ahli teknik Inggris, Donal Hill begitu kagum dengan pencapaian Al Jazari. Ia berpendapat, ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin."
Salah satu karya Al Jazari yang membuat Donald Hill kagum adalah jam gajah - diciptakan sekitar tahun 1206. Cara kerjanya dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Replika jam gajah dapat dilihat saat ini di London Science Museum.
Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.


Minggu, 23 Maret 2014

MENGENAL RUBU' MUJAYYAB

Apakah ini?

  • Inilah yang dinamakan Rubu’ Mujayyab
  • Apakah kegunaannya?
  • Untuk mengetahui waktu masuk sholat
  • Untuk mengukur  ketinggian suatu benda, 
  • dan lain sebagainya
Mengenal Rubu' Mujayyab
Dinamakan Rubu’ Mujayyab kerana padanya ada banyak garisan, Maka disini saya akan memperkenalkan garisan garisan yang ada pada Rubu’ Mujayyab.
Nama Garisan
 
1. المركز (Markaz) yaitu lubang yang dimasukkan benang dimana benang tergantung darinya sampai kepada Qaus Irtifa’ (lengkungan seperti busaran panah)
2. قوس الإرتفاع (qaus irtifa’) garisan berbentuk busaran panah
قوس الإرتفاع (qaus irtifa’)
  • Padanya ada garisan dan nombor darjah
  • Bermula dari kanan dan kesudahan sebelah kiri
  • Bilangan dari kanan ke kiri dinamakan bilang bilangan مستوية (mustawiyatan)
  • Bilangan dari kiri ke kanan dinamakan bilang bilangan معكوسة (ma’kusah)
  • Bilang bilangan darjah ada 90
4  جيب التمام  3    الستيني
  • 3. جيب التمام (jaibu-tamam) iaitu garisan yang dimulakan dari المركز sehinga awal قوس
  • Ada 12 kotak setiap satu kotak dikira 5 darjah jadi lah 60 darjah
  • 4. الستيني (sittini) iaitu garisan yang dimulakan dari المركز sehinga akhir قوس bilangan darjah sama dengan جيب التمام 
5  دائرة التجييب
  • Dairatut-tajyib ialah separuh bulatan yang dimulakan dari المركز sehinga akhir qaus dinamakan التجييب الأول (at-tajyibul awwal)
  • Adapun yang bermula dari المركز berkesudahan pada awal qaus dinamakan التجييب الثاني (at-tajyibul sani)
الجيوب المبسوطة 7    الجيوب المعكوسة
  • الجيوب المبسوطة iaitu garisan tegak, bermula dari الستيني (sitini) menurun kepada qaus
  • الجيوب المعكوسة garisan lintang, bermula dari جيب التمام (jaibut-tamam) hinga kepada qaus
دائرة الميل
  • Satu garisan lengkung seperti busaran panah jaraknya dari المركز (Markaz) 24 darjah
  • Satu hujungnya pada الستيني (sittini) dan satu lagi di جيب التمام (jaibu-tamam)
قوس العصرين
  • Qaus dua asar iaitu dua garisan yang terputus putus pada kebiasannya
  • Garisan ini bermula dari awal qaus hinga kepada 42.33 darjah dinamakan asar awal (asar mazhab Syafie)
  • Satu lagai kepada 26.5 darjah dinamakan asar kedua (asar mazhab Hanafi)
10 قائمتا الظل
  • Qaimatu-zilli ialah dua garisan yang bertitik titik
  • Satu daripadanya bermula daripada sittini kepada qaus irtifa dinamakan قائمة الظل المبسط
  • Dan yang satu lagi dari jaib tamam kepada qaus irtifa  dinamakan قائمتا الظل المنكوس

11 الهدفتان
12 الخيط
13 المري
14 الشقاول
  • 11 Tangam
  • 12 Benang
  • 13 Penanda
  • 14 Batu pemberat
Lebih lengkap baca DISINI atau lihat videonya DISINI

Sabtu, 22 Maret 2014

PERJUANGAN TENAGA HONORER MENCAPAI CPNS

Pameo “Tak ada rotan, akar-pun jadi”. Sepertinya menggambarkan suatu hal yang kini dialami oleh honorer kategori 2 yang tidak lulus seleksi penerimaan CPNS yang telah diumumkan pemerintah. Tidak masuk CPNS posisi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pun tidak masalah, daripada harus berhenti tugas dan tak dapat penghasilan.
Posisi PPPK yang ditawarkan pemerintah sebagai alternatif ketidakmampuan pemerintah untuk mengangkat semua tenaga honorer k2 ini, ternyata tidak gratisan. Posisi PPPK yang hanya mampu mencakup 35.000 orang pegawai, diperebutkan lagi oleh 624.652 orang tenaga honorer.
Menyangkut posisi PPPK ini tenaga yang dibutuhkan mereka yang memiliki profesi profesor, guru, dokter, lulusan D-3, dan lainnya. “saat ini, kami sedang menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang PPPK.” Ujar Azwar.
Disamping membuka usulan formasi, pihaknya juga tahun 2014 akan membuka lowongan CPNS sebanyak 65.000 formasi. Pemerintah mengakui secara total akan mengangkat 100 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN). Dengan rincian lowongan CPNS 2014 65.000 formasi dan 35.000 posisi PPPK.
Berbeda dengan tenaga honorer yang bertugas di sekolah/madrasah negeri yang saat ini gencar memperjuangkan diri, hingga sampai demo dan orasi dimana-mana. Tenaga honorer yang berada di sekolah/madrasah swasta yang gajinya sama dengan yang diterima oleh tenaga honorer yang bertugas di sekolah/madrasah negeri bahkan mungkin lebih kecil. Hingga hari ini tidak ada satu pihak pun yang memperjuangkan. Padahal dimata hukum berkedudukan sama, sama-sama seorang pendidik dan tenaga kependidikan.

PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU 2014

Tunjangan profesi guru di bawah naungan Kemendikbud direncanakan segera dicairkan akhir Maret ini, Kemendikbud telah menyiapkan anggaran Rp 328,8 miliar untuk sejumlah 81.520 orang guru swasta jenjang SD dan SMP yang sudah mengantongi SK pencairan TPP.
Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Ditjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, jaminan pencairan disebabkan Surat Keputusan (SK) Pencairan TPP telah diterbitkan. “Tinggal dicairkan setelah urusan administrasi dengan Kementerian Keuangan beres.” Ungkapnya.
Sedangkan di jenjang SMA dan SMK, Kemendikbud menyiapkan Rp 250 miliar untuk dibayarkan kepada 46.567 orang guru yang sudah mengantongi SK Pencairan TPP.
Ditempat lain, Kementerian Agama masih punya hutang Rp 4,7 triliun dalam pembayaran gaji guru yang berada di bawah instansinya. Meningkat Rp 1,6 triliun setelah diaudit BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
Hal tersebut dibenarkan oleh Humas Kemenag, Zubaidi, “Kami mengajukan Rp 3,1 triliun, Namun setelah di audit BPKP menjadi Rp 4,7 triliun”.
Mengenai pencairan dana Rp 4,7 triliun masih belum dapat dipastikan, Zubaidi hanya bisa berjanji akan dituntaskan tahun 2014 ini. “Sudah kita ajukan. Tapi APBNP kan baru keluar Juni-Juli. Tapi target kami tahun ini dibayarkan semua.” Katanya.
Zubaidi menjelaskan lambatnya pembayaran karena alotnya kesepakatan di DPR. Adapun kondisi lain yang menimbulkan terlambatnya pembayaran disebabkan keuangan yang masih dibintangi karena diduga bermasalah sebelumnya.

Sabtu, 15 Maret 2014

FUNGSI TERBILANG DI EXCEL 2007

Langkah-langkah Menggunakan Fungsi Terbilang
  1. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengunduh terlebih dahulu file add-ins terbilang yang bisa didapatkan disini. Simpanlan file tersebut pada folder yang mudah Anda temukan nama filenya adalah terbilang.xla.
  2. Buka aplikasi Ms. Excel pada komputer Anda (pada ilustrasi ini saya menggunakan Ms. Excel 2007), kemudian pilih office button (pojok kiri atas/logo Ms. Office) dan selanjutnya pilih Excel Options.

  3. Pilih Add-Ins, dan pada Manage klik tombol “Go”.

  4. Setelah mengklik tombol “Go” maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini.

  5. Selanjutnya Anda klik tombol “Browse…” dan pilih direktori tempat Anda menyimpan file fungsi terbilang tersebut dan sorot file fungsi terbilang tersebut.

  6. Setelah itu klik tombol “Ok” maka akan tampil seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya klik tombol “OK”.

  7. Selamat sekarang di Ms. Excel Anda sudah terbenam fungsi terbilang.
Cara Mengoperasikan Fungsi Terbilang
  • Pada Ms. Excel tulislah angka yang diperlukan sebagai contoh saya ketik angka 1.250.000. Angka tersebut saya letakan pada cell B2. Kemudian angka tersebut saya ingin mengubahnya kedalam bentuk teks/tulisan.
  • Pilih cell yang kosong kemudian tulislah rumus =terbilang(B2) dan tekan enter. Maka secara otomatis pada cel tersebut akan tertulis satu juta dua ratus lima puluh ribu.

Pada kuitansi biasanya disebutkan kata “rupiah” seperti contoh berikut.

Apabila diperhatikan secara seksama terdapat perbedaan pada contoh gambar sebelumnya dengan gambar di atas, yakni diawal kata berubah menjadi huruf kapital. Rumus yang digunakan adalah =PROPER(terbilang(B6)&” Rupiah”). B6 menujukan cell angka yang akan diubah kedalam teks, dan setelah tanda &” agar tekan spasi satu kali.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
untuk selengkapnya baca disini

CARA MENGKONVERSI NILAI SISWA

Terlebih dahulu sebelum mengkonversi nilai siswa, yang harus menjadi bahan pertimbangan adalah. Apakah konversi ini sangat dibutuhkan atau tidak?. Bila tidak benar-benar dibutuhkan sebaiknya tidak menggunakan konversi.  Karena nilai konversi tidak akan menjamin siswa menjadikan lebih baik terhadap perkembangan belajarnya. Namun, bila memang sangat dibutuhkan ada baiknya guru memberikan penjelasan yang tepat dan benar kepada siswa. Sehingga siswa tidak menganggap bahwa mereka sudah dapat menguasai matapelajaran yang diajarkan oleh guru.
Baik, mungkin memang ada sebagian guru yang membutuhkan konversi nilai siswa. Untuk membantunya, disini saya paparkan cara mengkonversi nilai. Mudah-mudahan dapat dipahami.
Pertama yang harus dilakukan adalah anda harus mengetahui nilai skor siswa terlebih dahulu, kemudian cari nilai terendah dari sekian jumlah siswa dalam satu kelas. Setelah nilai terendah siswa diketahui. Langkah selanjutnya adalah menghitung KKM (kreteria ketuntasan minimal) caranya dapat dilihat disini.  
Setelah itu barulah mengkonversi nilai siswa dapat dilakukan. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Masukkan nilai 100
2. Selanjutnya kurangi (-) nilai 100 tadi dengan nilai KKM. (Misalnya nilai KKM 78)
3. Kemudian hasil pengurangan tadi dibagi nilai KKM dikurangi nilai terendah. Misalnya nilai terendah 55. Hasilnya menjadi angka konversi
4. Langkah selanjutnya, masukkan skor siswa (misalnya 57) dikalikan angka konversi ditambah nilai 100. Kemudian dibagi oleh angka konversi ditambah  1 (satu).

Untuk lebih jelas rumusnya sebagai berikut :
  


Maka, hasil untuk nilai siswa tersebut sebelum dikonversi mendapatkan skor 57. Setelah dikonversi menjadi 79.

Demikian semoga dapat membantu anda.

CARA MENGHITUNG KKM




RUMUS MENGHITUNG KKM

ASPEK YANG DIANALISIS
KRETERIA DAN SKALA PENILAIAN
TINGGI
SEDANG
RENDAH
KOMPLEKSITAS
<65
65 – 79
80 – 100
DAYA DUKUNG
80 – 100
65 – 79
<65
INTAKE SISWA
80 – 100
65 – 79
<65

 PENGERTIAN

KOMPLEKSITAS
TINGGI
1
SEDANG
2
RENDAH
3

DAYA DUKUNG
TINGGI
3
SEDANG
2
RENDAH
1

INTAKE SISWA
TINGGI
3
SEDANG
2
RENDAH
1

CARA MENGHITUNG KKM

CONTOH :
KOMPLEKSITAS (SOAL) RENDAH, DAYA DUKUNG SEDANG, DAN INTAKE SISWA SEDANG. MAKA NILAI NYA ADALAH : (3 + 2 + 2)/9 X 100) =77.7 DIBULATKAN HASILNYA KKM = 78 

Kamis, 13 Maret 2014

Perjalanan Maulana Hasanuddin Menuju Banten

Pada Suatu hari Syarif Hidayatullah yang terkenal dengan nama Sunan Gunung Jati berucap kepada putranya “Hai Anakku Hasanuddin, sekarang pergilah engkau dari Cirebon dan carilah negeri yang penduduknya belum memeluk Islam”. Lalu setelah mendengar titah orang tua beliau, maka berangkatlah beliau seorang diri ke arah barat.
Setelah setengah perjalanan, beliau mendaki gunung Munara Rumpin yang terletak diantara Bogor dan Jasinga. Dan beliau bermunajat selama 14 hari meminta kepada Allah SWT supaya mendapat petunjuk. Dalam munajatnya datanglah sang ayah Sunan Gunung Jati lalu berucap “Hai anakku Hasanuddin, turunlah engkau dari Gunung Munara dan berjalanlah engkau ke arah barat ke Gunung Pulosari, yaitu negeri Azar”. Negeri Azar adalah negerinya Pucuk Umun yang dinamai Ratu Azar Domas. Lalu pergilah ke Gunung Karang yaitu negerinya Azar. Setelah berbicara ayahanda beliau kembali ke Cirebon.
Setelah mendapat petunjuk, akhirnya beliau-pun turun gunung dan akhirnya berhenti di negeri Banten Girang yakni di sungai Dalung. Disana adalah tempat bersemedinya Ki Ajar Jong dan Ki Ajar Ju, beliau berdua adalah saudara Ratu Pakuan dan Ratu Pajajaran. Ratu Pakuan dinamai Dewa Ratu dan Ratu Pajajaran dinamai Prabu Siliwangi. Sebelumnya Ki Ajar Ju dan Ki Ajar Jong telah diberi mimpi bertemu dengan Maulana Hasanuddin dan kemudian memeluk Islam dalam mimpi mereka berdua. Maka, sesampainya Maulana Hasanuddin di Banten Girang dan duduk disisi sungai Dalung, keluarlah Ki Ajar Jong dan Ki Ajar Ju dari dalam Gua tempat pertapaan beliau berdua, lalu bersalaman dan mencium tangan Maulana Hasanuddin setelah bercerita akhirnya beliau berdua diajari membaca syahadat oleh Maulana Hasanuddin dan keduanya bertekad bulat memeluk Islam.
Akhirnya oleh Maulana Hasanuddin kedua santrinya ini diganti namanya dari Ajar Jong menjadi Mas Jong dan Ajar Ju diganti menjadi Agus Ju dan Maulana Hasanuddin-pun memberikan arahan kapada keduanya apabila memiliki keturunan maka diharapkan keduanya memberikan ciri dalam nama keturunan keduanya. Kepada Mas Jong, Maulana Hasanuddin berkata “Apabila suatu saat kamu mempunyai anak, maka berilah nama anak laki-lakimu yang tertua dengan tambahan Mas dan yang termuda Entul dan apabila memiliki anak perempuan berilah nama Nyi Mas”. Dan kepada Agus Ju, Maulana Hasanuddin berkata “Apabila kelak satu saat kamu mempunyai anak, maka berilah tambahan pada nama anak laki-lakimu yang tertua Ki Agus dan yang termuda Ki Entul dan apabila memiliki anak perempuan berilah nama Nyi Ayu”. Demikianlah sejarah keturunan nyi mas, nyi ayu, entul, ki agus dan mas yang berasal dari keturunan santri Maulana Hasanuddin ini.
Selanjutnya Mas Jong dan Agus Ju diperintah oleh Maulana Hasanuddin untuk menaklukkan Ratu Pakuan dan Ratu Pajajaran, maka berangkatlah Mas Jong dan Agus Ju sesuai titah Maulana Hasanuddin.

Penaklukan Pucuk Umun
Ditempat berbeda Ratu Pakuan dan Ratu Pajajaran telah mengetahui akan kedatangan saudara-saudara mereka yang akan menaklukkan mereka, maka sebelum Mas Jong dan Agus Ju datang, Ratu Pakuan dan Ratu Pajajaran kabur dari tempat semedi dan berkumpul ke Gunung Pulosari tempat Pucuk Umun berada. Setibanya ditempat semedinya Ratu Pakuan dan Ratu Pajajaran, Mas Jong dan Agus Ju-pun tidak mendapati Ratu Pakuan atau Ratu Pajajaran berada di tempat semedi keduanya, maka Mas Jong dan Agus Ju-pun kembali ke Banten Girang untuk menemui Maulana Hasanuddin dan melaporkan bahwa Ratu Pakuan atau Ratu Pajajaran tidak ada dan telah menghilang dari tempat semedi keduanya. Mendengar laporan dari keduanya tentang keberadaan Ratu Pakuan atau Ratu Pajajaran yang tidak di ketahui. Maulana Hasanuddin pun berkata kepada santri beliau ini “Mari kita datangi saja ke Gunung Pulosari, kalian ikuti langkahku”. Maka keduanya-pun mengikuti seperti apa yang disarankan Maulana Hasanuddin kepada mereka bedua.
Maka berangkatlah mereka bertiga menuju Gunung Pulosari, Di Gunung Pulosari ditempat Pucuk Umun berada,  Pucuk Umun telah mengetahui bahwa Maulana Hasanuddin dan santrinya berencana mengislamkan Pucuk Umun dan teman-teman. Maka bermusyawarahlah Pucuk Umun bersama rekan-rekannya, setelah bermusyawarah Pucuk Umun pun duduk di atas batu putih tempat bersemedinya di Kandang Kurung yang ditemani oleh Ajar Domas Kurung Dua. Maka tibalah Maulana Hasanuddin ke Kandang Kurung dan menemui Pucuk Umun yang sedang duduk, berkatalah Maulana Hasanuddin “Hai Pucuk Umun, Saya datang kemari mau menaklukkan kamu, sekarang kamu semua Islam-lah, masuklah kamu ke agama  Nabi (Muhammad SAW), berucaplah kalian semua Dua Kalimat (Syahadat)”. Lalu berkata-lah Pucuk Umun “Tuan, Saya belum tunduk ke agama Nabi (Muhammad SAW) dan saya belum takluk kepada tuan apabila belum kalah dalam tarung kesaktian, sehingga apabila saya kalah kesaktian maka saya baru takluk kepada tuan”. Mendengar  tantangan Pucuk Umun tersebut, Mualana Hasanuddin-pun berkata “Silahkan engkau pilih tarung kesaktian apa yang engkau inginkan?”. “baiklah, saya ingin tarung kesaktian dengan tarung ayam” ujar Pucuk Umun. Akhirnya disetujuilah permintaan Pucuk Umun tersebut oleh Maulana Hasanuddin, akhirnya mereka-pun mencari arena yang luas untuk tarung kesaktian, dan didapatilah suatu lahan yang berada di wilayah Waringinkurung yaitu disuatu kebon yang rata yang disebut Tegal Papak.
Selanjutnya Pucuk Umun dan para Ajar istidroj dan membuat ayam jago yang terbuat dari besi, baja, dan pamor yang terbuat dari sari baja dan rosa. Akhirnya jadilah barang-barang tersebut seekor ayam jago yang memiliki raut mirip jalak rawa. Dilain tempat Maulana Hasanuddin bermunajat kepada Allah SWT. Memohon pertolongan untuk mengalahkan dan menaklukkan Pucuk Umun, agar Pucuk Umun dan para Ajarnya memeluk agama Nabi Muhammad SAW. Dengan kekuasaan Allah SWT. Maka datanglah jin dan atas keinginan Maulana Hasanuddin berubahlah jin tersebut menjadi seekor ayam jago dan memiliki raut mirip jalak putih.
Setelah siap maka Maulana Hasanuddin yang diikuti kedua muridnya Mas Jong dan Agus Ju serta para jin yang membawa palu yang terbuat dari besi magnet berangkat menuju tempat pertandingan. akhirnya rombongan Maulana Hasanuddin-pun sampai di Tegal Papak pada hari Selasa, disana rombongan dan pengikut Pucuk Umun telah berada ditempat menunggu kedatangan Maulana Hasanuddin. Setelah berjumpa keduanya, maka Pucuk Umun berkata kepada Maulana Hasanuddin “Tuan, inilah ayam jago saya, apabila kalah kami sanggup takluk kepada tuan”. “Saya pun demikian, apabila kalah dengan ayam jago mu, saya akan menghamba kepadamu” balas Maulana Hasanuddin.
Lalu bertarunglah ayam jago Pucuk Umun dan ayam jago Maulana Hasanuddin, gemuruh senangpun datang dari Pucuk Umun dan Ajarnya. Serangan ayam jago Pucuk Umun seperti suara guntur, tepuk tangan dan rasa riang menyelimuti rombongan Pucuk Umun yang meyakini bahwa ayam jago mereka bakal memenangkan pertarungan. namun meski serangan bertubi-tubi dilancarkan oleh ayam jago Pucuk Umun kepada ayam jago Maulana Hasanuddin,  ayam jago Maulana Hasanuddin tidak surut dan terus berusaha mengalahkan ayam jago Pucuk Umun. Disatu waktu akhirnya ayam jago Maulana Hasanuddin mampu menghancurkan ayam jago Pucuk Umun menjadi debu. Melihat kekalahan ayam jago Pucuk Umun, gemuruh senang dan tepuk tanganpun berhenti menjadi sepi senyap. Selanjutnya kembali pulanglah Ajar dan juga ayam jago yang hancur tadi mewujud seperti asalnya menjadi besi pamor dan baja. Sementara para Ajar Domas masuk Islam dihadapan Maulana Hasanuddin dan membaca dua kalimat syahadat disaksikan Maulana Hasanuddin.
sementara itu, Pucuk Umun yang telah dikalahkan berkata kepada Maulana Hasanuddin “Tuan, saya belum takluk kepada tuan karena masih banyak kesaktian saya, apabila telah habis barulah saya takluk”. mendengar tantangan Pucuk Umun, Maulana Hasanuddinpun membalas “keluarkan semua kesaktianmu saat ini, saya ingin tahu kemampuanmu”. akhirnya Pucuk Umun pun terbang dan hilang dari penglihatan Maulana Hasanuddin. selanjutnya dari balik mega Pucuk Umun memanggil nama Maulana Hasanuddin. mendengar panggilan Pucuk Umun, Maulana Hasanuddin berkata kepada kedua santrinya “Hai Mas Jong dan Agus Ju, datangilah Pucuk Umun yang berada di balik mega dan pukullah sekalian” lalu berangkatlah Mas Jong dan Agus Ju ke atas awan, saat akan dipukul oleh Mas Jong dan Agus Ju, Pucuk Umun pun menjerit dan menghilang lagi. Melihat hal demikian, Maulana Hasanuddin berkata kepada kedua santrinya  “Dengan ridho Allah SWT. Pucuk Umun jadilah kafir iblis laknaktullah, tidak ingin masuk Islam, kamu berdua pulanglah”. maka turunlah kedua santri tersebut dari langit, setelah berkumpul berangkatlah rombongan Maulana Hasanuddin, Mas Jong dan Agus Ju yang diikuti juga oleh para Ajar Domas dari Tegal Papak menuju Gunung Pulosari.

Penaklukan Ratu Darah Putih
Sesampainya rombongan Maulana Hasanuddin di Gunung Pulosari, Sunan Gunung Jati datang menghampiri Maulana Hasanuddin dan berucap “Hai anakku Hasanuddin, mari kita pergi haji ke Makkah, karena sekarang adalah hari haji”. Selanjutnya Maulana Hasanuddin dibungkus selendang Sunan Gunung Jati. berangkatlah Sunan Gunung Jati dan Maulana Hasanuddin menuju Makkah Al-Mukarromah meninggalkan Mas Jong dan Agus Ju beserta para Ajar Domas di Gunung Pulosari.
Di Makkah Maulana Hasanuddin melaksanakan towaf dan diajarkan thoriqat Syathariyah, lalu berangkat ke Madinah. setelah selesai melaksanakan haji, Maulana Hasanuddin kembali ke Gunung Pulosari beserta ayahanda beliau.
Setelah Maulana Hasanuddin menjalankan ibadah haji, terdengar kabar kematian beberapa penjaga Banten yaitu Pucuk Umun di Jung Kulon, Dewa Ratu di Panahitan, Prabu Langkarang di Tanjung Tua, Prabu Langka Wastu di Gunung Raja Basa, Prabu Langgawana di Gunung Lor, Prabu Mundaeng Kalangon di Puncak Gunung Karang, Brama Kendala di Gunung Pulosari, Sida Sakti di Gunung Tanjung Pujut, Prabu Mundaiti di Gunung Kendeng, Prabu Lengkang Klincang Kangkaring di Gunung Karawang. dari sekian Ajar yang meninggal yang masuk Islam dan kekal dalam Islamnya yaitu berjumlah 486 orang Ajar.
Setelah pulang dari Makkah bersama ayahanda Sunan Gunung Jati, Sunan Gunung Jati memberikan titah kepada Maulana Hasanuddin “Hai anakku, carilah negara setengahnya adalah lautan”. Maka, Maulana Hasanuddin pun mengikuti titah ayah beliau, Maulana Hasanuddin kembali ke Banten Girang diikuti oleh Mas Jong dan Agus Ju beserta para Ajar. Sesampainya di Banten Girang Maulana Hasanuddin mengumpulkan seluruh pengikutnya, lalu Maulana Hasanuddin berkata “Sekarang tunggulah kalian semua disini (Banten Girang), karena saya hendak berkeliling bersama santri dua ini yaitu Mas Jong dan Agus Ju” setelah berkata demikian, Maulana Hasanuddin beserta Mas Jong dan Agus Ju meninggalkan para Ajar di Banten Girang.
Selanjutnya Maulana Hasanuddin berjalan dari Banten Girang ke arah Selatan, lalu mengikuti pesisir selatan ke arah UJung Kulon, lalu ke Penahitan tanpa menggunakan perahu lagi. sesampainya ditengah-tengah dari Jung Kulon, Maulana Hasanuddin berkata kepada kedua santrinya “Menyelamlah kamu ke dalam lautan, ambilah Gong Kaleng” maka menyelamlah kedua dan berhasil mendapatkan Gong Kaleng. setelah mengangkat Gong Kaleng, Maulana Hasanuddin turun dari Panahitan dan melanjutkan ke Pulau Semangka terus ke Sidebu dan melanjutkan ke Bangka Hulu (Bengkulu) dan dilanjutkan ke Pulau Sulaibar lalu ke Malangkabu. di Malangkabu Maulana Hasanuddin berjumpa dengan Raja Malangkabu, dari sana beliau melanjutkan perjalanan ke arah Utara mengikuti pesisir hingga sampailah di Sirem negerinya Ratu Darah Putih Tanah Liat. disana Ratu Darah Putih sudah mendapat isyarat dari Allah SWT. agar masuk Islam dan akan datang kepadanya Seorang Waliyullah. Ratu Darah Putih akhirnya dapat bertemu dengan Maulana Hasanuddin di tengah laut, Ratu Darah Putih-pun Masuk Islam dan diajarkan dua kalimat syahadat oleh Maulana Hasanuddin. setelahnya masuk Islam Ratu Darah Putih diserahi oleh Maulana Hasanuddin untuk mengislamkan seluruh penduduk Lampung dan kepadanya diperintah menanam Merica di tanah Lampung. akhirnya keduanyapun berpisah Ratu Darah Putih pulang dan mengislamkan penduduk Lampung, sementara Maulana Hasanuddin kembali ke Timur menuju Karawang, dari Karawang Maulana Hasanuddin melanjutkan perjalanannya ke arah Selatan melewati hutan hingga sampai  di Bogor Utara, lalu kembali kearah Barat melewati hutan dan sampai di Ujung Kulon dari Ujung Kulon kembali pulang ke Banten Girang hingga menetaplah Maulana Hasanuddin di Banten Girang.

Pengangkatan Maulana Hasanuddin menjadi Sultan Banten Pertama
Setelah menetap di Banten Girang, Maulana Hasanuddin berucap kepada Mas Jong dan Agus Ju agar menempatkan masyarakatnya dan mendirikan perkampungan Banten. Maka keduanya pun segera melaksanakan titah Maulana Hasanuddin membuka dan membersihkan hutan dan pegunungan untuk didirikan perkampungan-perkampungan dan keduanya mengajak masyarakat untuk menempati hutan dan pegunungan yang sudah dibersihkan tersebut. Setelah selesai dengan tugasnya Mas Jong dan Agus Ju pun akhirnya kembali ke Banten Girang melaporkan tugas yang telah dilaksanakannya kepada Maulana Hasanuddin.
Suatu hari Maulana Hasanuddin berangkat dari Banten Girang menuju ke arah Utara mengikuti jalan pesisir Banten Serang, dan terus berjalan di atas laut diiringi oleh kedua santrinya Mas Jong dan Agus Ju. Ketika sampai di tengah lautan mereka sholat dua rakaat, setelah selesai dari sholatnya maka lautpun kering dan menjadi daratan, maka duduklah Maulana Hasanuddin di atas batu gilang (batu yang berwarna hitam pekat) yang ada di pancaniti (aula), yaitu disifati negri di jajaloka (Jayaloka) negri Surosoan. Disitulah Maulana Hasanuddin mendirikan keraton yang dinamai Kipanggang rupanya seperti tempat panggangan ikan pari.
Setelah keraton selesai didirikan. Maka sang ayah Syarif Hidayatullah datang dan memberikan kabar kepada Maulana Hasanuddin bahwa Pangeran Ratu (Ratu Ayu Kirana) ibunda dari Ratu Pembayun, Pangeran Yusuf, Pangeran Arya, Pangeran Sunyararas, Pangeran Pajajaran, Pangeran Pringgalaya, Ratu Agung atau Ratu Kumadaragi, Pangeran Maulana Magrib dan Ratu Ayu Arsanengah ini telah ditetapkan sebagai Sultan di Demak oleh Maulana Syarif Hidayatullah. Maka menjadi ketetapan Maulana Syarif Hidayatullah juga kalau Maulana Hasanuddin menjadi Sultan di Banten. Setelah Maulana Syarif Hidayatullah selesai mengutarakan tujuannya tanpa menunggu lama Maulana Syarif Hidayatullah berangkat kembali menuju Cirebon.
Maka jadilah Maulana Hasanuddin sebagai Sultan Banten pertama, dan tugas pertama yang dilaksanakan oleh Maulana Hasanuddin adalah mendirikan Masjid Agung Banten, dan dalam titahnya sebagai Sultan Maulana Hasanuddin menugaskan Indra Kumala penjaga Gunung Karang yang bertempat tugas di Sumur Tujuh, Manik Kumala ditugaskan menjaga pemandian sungai Banten, Mas Jong ditugaskan menjaga Pintu Merah (Lawang Abang) di dalam istana sebelah kanan, dan Agus Ju ditugaskan menjaga pintu Utara. 
Demikian kisah perjalanan Maulana Hasanuddin di negeri Banten semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya oleh kita. Amin

"Keluarga Besar Guru Bangsa : Mengucapkan "SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 H. MAAF LAHIR BATHIN UNTUK SEMUA UMAT ISLAM".
"e-mail : imatrohmatulloh@yahoo.co.id / imatrohmatulloh@gmail.com, Facebook : https://www.facebook.com/imat.rohmatulloh.5 "