"INFO BAHASA: PENGLEPASAN bukan PELEPASAN, KUALITAS bukan KWALITAS, JADWAL bukan JADUAL, SISTEM bukan SISTIM, SAKSAMA bukan SEKSAMA, OBJEK bukan OBYEK, SUBJEK bukan SUBYEK, DEFINISI bukan DEFENISI, MODERN bukan MODEREN, KEMURAHANHATI bukan KEMURAHAN HATI, MENCONTEK bukan MENYONTEK, SEKADAR bukan SEKEDAR, FILSAFATI bukan FILOSOFIS, STANDARDISASI bukan STANDARISASI, ASAS bukan AZAS, MENCOLOK bukan MENYOLOK, RISIKO bukan RESIKO, IZIN bukan IJIN, DIUBAH bukan DIRUBAH".
" Info Guru Sertifikasi/Inpassing Kemenag, Pemberkasan Guru Sertifikasi Kota Cilegon deadline tanggal 26 Agustus 2015 , Guru Qur'an Hadis, Aqidah Akhlak, SKI dan Fikih bebas menambah JTM pada 4 mapel tersebut (Permenag 103 th 2015) ,

Selasa, 31 Desember 2013

Selamat Tinggal 2013 - Selamat Datang 2014 : Sholat Rabu Wekasan di Awal Tahun 2014

Besok 1 Januari 2014 M bertepatan dengan 29 Sofar 1435 H jatuh pada hari Rabu di akhir bulan Sofar atau yang dikenal dengan Rebo Wekasan. Rebo Wekasan menurut sebagian besar orang jawa mengenal hari Rabu akhir di bulan Sofar ini adalah hari yang sangat sakral. Hari Rebo Wekasan menurut anggapan masyarakat jawa Allah SWT menurunkan 320.000 bencana. Sehingga dalam tradisi masyarakat jawa, di hari Rabo Wekasan memilih berdiam diri di dalam rumah atau tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan bencana. Misalnya membangun rumah, mengawali suatu  pekerjaan, melaksanakan akad nikah, dan lain sebagainya. 
Sebagaimana diketahui anggapan Tasyaum (anggapan sial) yang disertai keyakinan adalah perbuatan yang dapat menimbulkan syirik. Akan tetapi dalam keyakinan Rebo Wekasan para ulama masih berselisih pendapat tentang hukum melaksanakan ritual Rebo Wekasan atau hari rabu akhir di bulan Sofar
Pendapat ulama yang mengatakan perbuatan tersebut adalah syirik karena mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa." (H.R.Imam al-Bukhari dan Muslim).
juga dalam Fatawa Al-Syabkah Al-Islamiyah Juz 10 Hal. 2086 bahwa menganggap sial pada hari Rabu akhir di bulan Sofar adalah perbuatan syirik. Sebab segala urusan ada dalam kekuasaan Allah SWT dan tidak ada pengaruh dari hari-hari tertentu akan turunnya bala atau nikmat.
Berbeda dengan pendapat Syeikh Al-Kamil Farid Ad-Din dalam kitab Jawahir Al-Khomis yang mengatakan bahwa setiap tahun Allah Swt menurunkan 320.000 bencana  dan kesemuanya diturunkan pada hari Rabu akhir di bulan Sofar (Naudzu billahi min dzalika). Maka dari itu, hari itu (Rebo Wekasan) merupakan hari yang sangat sulit diantara hari dalam 1 tahun. Barang siapa yang melaksanakan sholat pada hari itu sebanyak 4 rakaat (sholat hajat) dan masing-masing rakaat membaca surat Al Fatihah 1x kemudian membaca surat Al-Kautsar 17x ( untuk rakaat pertama ) kemudian membaca surat Al Ikhlas 5 x , Al Falaq 1x dan An-Nas 1x ( untuk rakaat kedua ), dilanjutkan setelah salam membaca do’a berikut :

سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَبِّ رَّحِيْمِ . سَلاَمٌ عَلىَ نُوْحٍ فِيْ الْعاَلَمِيْنَ . إِناَّ كَذَالِكَ نَجْزِى اْلمَحْسِنِيْنَ . سَلاَمٌ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ . إِناَّ كَذَالِكَ نَجْزِى اْلمُحْسِنِيْنَ. سَلاَمٌ عَلىَ مُوْسى وَهرُوْنَ . إِناَّ كَذَالِكَ نَجْزِى اْلمُحْسِنِيْنَ . سَلاَمٌ عَلىَ إِلْياَسِيْنَ . إِناَّ كَذَالِكَ نَجْزِى اْلمُحْسِنِيْنَ. سَلاَمٌ طِبْتُمْ فاَدْخُلُوْهاَ خَالِدِيْنَ. سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبىَ الدَّارِ . سَلاَمٌ هِيَ حَتىَّ مَطْلَعِ اْلفَجْرِ.
اللّهُمَّ يَاشَدِيْدَ اْلقُوَّةِ وَيَا شَدِيْدَ اْلمِحَالِ يَا عَزِيْزُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ إِكْفِنِي مِنْ جَمِيْعِ شَرِّ خَلْقِكَ يِا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْتَقِمُ يَا مُتَكَرِّمُ يَا مَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ أَنْتَ إِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اَللّهُمَّ بِسِرِّ اْلحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ إِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا اْليَوْمِ وَماَ يُنَزَّلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ اْلمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ اِلبَلاَياَتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ الله ُوَهُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ . حَسْبُناَ الله ُوَنِعْمَ اْلوَكِيْلِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله ِاْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ

Tulisan arab kurang jelas klik disini

Maka Allah SWT akan menjaga orang tersebut dari seluruh bencana tadi sampai akhir tahun berikutnya. 
Namun, dalam pelaksanaannya Syeikh Zainuddin murid dari Syeikh Ibnu Hajar Al Maliki dalam kitab Irsyadul Ibad mengatakan bahwa hal itu juga termasuk Bid’ah Madzmumah (tercela). Maka solusi bagi orang yang hendak melaksanakan sholat tersebut sesuai dengan tuntunan syeikh Al-Kamil Farid Ad-Din dalam kitab Jawahir Al-Khomis hendaknya berniat melaksanakan sholat sunnah mutlak dimana sholat mutlak adalah sholat yang tidak dibatasi oleh waktu, sebab dan bilangannya.

Haruskah Mengikuti Perintah Atasan?

Sebagai manusia kewajiban kita adalah mentaati perintah Allah SWT, Rasulullah dan Ulil Amri. Dalam tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  Ulil Amri diartikan, Ketua RT/RW, Lurah/Kepala Desa, Camat, Walikota/Bupati, Gubernur hingga Presiden. Dalam dunia usaha Ulil Amri adalah Direktur Utama, Direktur, Manajer, dan lain sebagainya. Sementara dalam dunia pendidikan Ulil Amri  diartikan Kepala Sekolah/Kepala Madrasah, Kepala Dinas atau Kasi/Kabid yang membidangi pendidikan.
Kewajiban untuk taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan Ulil Amri ini dijelaskan dalam Q.S. Annisa 59 :

 

yang artinya : Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasulullah dan kepada "Ulil Amri" (orang-orang berkuasa) dikalangan kamu.

Ayat tersebut menyatakan secara tegas bahwa rakyat (bawahan) diharuskan untuk taat kepada Ulil Amri (pemimpin/atasannya) suka atau tidak suka. Secara manajerial apabila bawahan mentaati atasan dengan tulus dan ihlas, tanpa keterpaksaan. Maka, sudah barang tentu usaha atau program yang dijalankan akan berjalan sukses, target dapat tercapai dengan mudah, dan senantiasa aman, tentram, dan damai.
Namun, sebaliknya apabila bawahan selalu bertolak-belakang, sungkan menjalankan tugas yang diberikan atasannya dengan alasan karena perbedaan prinsip dalam mengambil keputusan atau karena tidak suka secara pribadi. Maka yang ada adalah kehancuran sistem. Akibatnya, kerja atasan dan bawahan tidak akan maksimal. Atasan akan terus menjatuhkan bawahan, begitupun dengan bawahan yang akan terus mencoba menjatuhkan atasan.
Secara naluri kebangsaan dan demi membantu terselenggaranya hukum yang berkeadilan di negara Indonesia. Atau karena untuk menegakkan syiar agama.  Meskipun dari bagian terkecil dari elemen bangsa, ada kewajiban bawahan untuk menolak perintah atasan apabila perintah atasan dapat melanggar hukum (negara/agama). Bawahan wajib menolak melakukan manipulasi laporan keuangan yang berakibat terjadinya tindak korupsi, bawahan-pun wajib menolak diperintahkan pindah tugas apabila jabatan yang akan ditinggalkan atau yang akan ditempati dapat berakibat korupsi dan nepotisme, bawahan juga wajib menolak apabila diperintahkan bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu yang dapat berakibat terjadinya kolusi. Atau secara hukum agama bawahan wajib menolak melakukan hal-hal yang di larang agama misalnya mabuk-mabukan, melakukan perbuatan zina, perjudian, atau perbuatan lainnya  yang dapat menimbulkan efek negatif. 
Dalam kitab Tarbiyatuh Al-Adab As-Syariyyah dijelaskan sebagai berikut;

Hak setiap muslim adalah mendengar dan taat (pada Ulil Amri) baik suka atau benci. Selagi tidak memerintahkan berbuat maksiat. Apabila (Ulil Amri) memerintahkan untuk berbuat maksiat, maka hendaklah tidak didengar dan tidak mematuhi perintahnya.

Menyangkut hubungan politik rakyat Indonesia dengan pemimpinnya. Baik pemimpin negara, daerah, instansi atau lainnya. Tidaklah pantas kita terus menghujat dan membuka aib-aibnya. Biarkan mereka memimpin dengan gaya kepemimpinan yang dimilikinya. Bila itu salah ada hak untuk mengingatkan dan menunjukkan jalan yang tepat, Namun, bila tetap dalam pendiriannya berdoalah semoga diberikan petunjuk.
Kewajiban kita adalah patuh dan mendengarkan segala keputusan/perintahnya. Kecuali bila pemimpin kita memerintahkan berbuat "maksiat". Maka, jangan pernah mematuhi perintahnya.

Ramalan 2014 : Apakah Benar Ramalan Tersebut?

"Tahun 2014 ini adalah tahun kemenangan pemerintah menghadapi musuh-musuhnya (teroris/pemberontak), hukum negara akan lebih tegas dan keras, banjir dimana-mana, hati-hati terhadap penyakit yang mudah menular, akan terjadi kemarau panjang, dan banyak keributan dibeberapa daerah, dan barang-barang serba mahal"  
Demikian salah satu ramalan yang diramalkan akan terjadi pada tahun 2014 mendatang (Wallahu A'lam).
Akhir tahun ini ramai orang-orang mendatangi paranormal untuk mengetahui hal yang akan terjadi pada tahun 2014 mendatang. Mereka ingin mengetahui beberapa hal yang diyakini bahwa sang peramal dapat mengetahui semua hal, misalnya perihal jodoh di tahun 2014, peningkatan usaha atau perihal status politik menjelang pemilu 2014. Tingkat kepercayaan yang teramat tinggi membuat sugesti bahwa ramalan yang diutarakan paranormal akan terbukti benar.
Kadang karena sugesti, meskipun ramalah tersebut tidak benar. Namun, karena masih mendekati dianggap benar dan tepat. Karena sugesti tersebut juga, orang lupa bahwa semua telah diatur oleh yang Maha Kuasa (Allah SWT).
Pada dasarnya semua ketentuan yang dialami manusia kembali kepada kekuasaan Allah SWT. karena apa yang akan dilalui manusia telah ditentukan oleh-Nya. Manusia hanya mampu berikhtiar sementara ketentuan dari Allah SWT. 
Kita tidak dapat menelan ramalan paranormal itu mentah-mentah, karena paranormal-pun mungkin tidak mengetahui ramalan tentang dirinya, apakah akan laris di tahun 2014 ini atau akan sepi pengunjung. Lebih baiknya percaya diri kalau-pun berhasil bagus itu disebabkan karena kerja keras dan kalau-pun gagal maka, dijadikan sebuah pengalaman yang berharga.
Kita perlu ingat papatah latin yang mengatakan "ORA ET LABORA" bekerja sambil berdo'a. Bila kita bekerja diringi berdo'a terasa akan lebih mudah dan tenang.

Ahok Menyakiti Hati Guru

Dunia pendidikan kembali mendapatkan fitnahan yang menusuk hati guru, kali ini pernyataan dari Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kontroversial terhadap guru, Sebagaimana diketahui, kalimat yang disampaikan Ahok yang dikutip sejumlah media online “Perilaku guru saat ini sudah seperti maling,” demikian Ahok mengomentari tentang dugaan kebocoran soal lelang jabatan kepala sekolah.
Secara intitusi pernyataan Ahok ini tidak dapat dibenarkan atau disalahkan. Sebagai orang nomor 2 di DKI Jakarta, tentu Ahok mendapatkan laporan dari bawahannya tentang kondisi yang ada dilapangan (saat lelang jabatan kepala sekolah). Namun ditilik dari sisi sosial dan budaya pernyataan Ahok ini tidak dapat dibenarkan, karena pernyataan Ahok yang tidak spesifik menyatakan pihak atau oknum guru yang dianggap pencuri. Sehingga ungkapan Ahok menyinggung hati guru yang tidak mengikuti seleksi kepala sekolah atau guru dari daerah lainnya di Indonesia yang telah benar-benar menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai guru. 
Secara emosional pribadi guru sama persisnya dengan pribadi semua orang yang bertugas di instansi pemerintah atau swasta lainnya, yang menjadi perbedaan adalah guru bertugas untuk melaksanakan proses dan kegiatan pendidikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Sementara pribadi yang bertugas di instansi lain melaksanakan tugas yang berbeda-beda yang pada dasarnya sama yakni, membangun bangsa dan negara Indonesia.  
Maka, bila tuduhan Ahok ini dimaksudkan untuk menuduh guru secara menyeluruh (nasional) tentu tidak dapat dibenarkan. terlebih guru yang dikenang sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa tidak semuanya berprilaku seperti yang dituduhkan Ahok. Meskipun mungkin terdapat oknum guru yang berbuat demikian. Namun, tidak dapat dipukul rata bahwa semua guru di Indonesia berprilaku seperti yang dituduhkan Ahok.
Menanggapi fitnahan dari Ahok, Ketua Dewan Pendidikan DKI Jakarta Prof Dr Margani Mustar mengimbau guru tidak perlu membuat gerakan yang merugikan siswa. Margani mengatakan guru harus melihat pernyataan itu sebagai pernyataan personal, bukan lembaga, sehingga harus disikapi secara bijak. “Namun yang saya sesalkan adalah Wagub Ahok seolah mengeneralisir. Kesalahan yang dilakukan segelintir orang dalam proses lelang jabatan kasek itu, lalu semua guru dituding maling,” tambah Margani yang pernah menjadi Kadis Pendidikan DKI Jakarta dan terakhir menjadi Deputi Gubernur Bidang Pembangunan.
Pihaknya sedini mungkin telah melakukan tindakan untuk mencegah kemungkinan para guru merespon pernyataan Wagub dengan keras, salah satunya dengan aksi protes. Ia berbicara banyak dengan kepala sekolah dan guru-guru, dan meminta tetap berkepala dingin dan bijak.
“Bayangkan jika mereka menggelar aksi protes atau mogok, yang menderita adalah siswa. Ingat, jumlah guru di Jakarta seratus ribu, dan bertanggung jawab mendidik jutaan siswa,” kata Margani usai menghadiri Silaturahim dan Syukuran Pengerjaan Sarana dan Prasarana SMA dan SMK se-Jakarta Barat di Hotel Mercure, Ancol, Pademangan, Senin (30/12).
Silaturahmi komunitas pendidikan ini dihadiri ratusan undangan, antara lain seluruh kepala SMA/K se-Jakbar, anggota dewan pendidikan, dan Kadis Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto.
Seharusnya Ahok berkaca diri tidak langsung membuat komentar yang berakibat fitnahan. Ahok sebagai orang yang berpengalaman dalam dunia politik tentunya lebih mengetahui siapa yang lebih banyak menjadi "pencuri". Orang politik-kah sebagai sosok yang diamanatkan oleh rakyat untuk menjaga wibawa negara dan kedaulatan NKRI ataukah guru yang hanya hidup berputar antara rumah, kelas, dan kantor.

Hukum Arab Saudi Adil : Seorang Pangerang Hadapi Hukuman Mati

Pangeran Salman-330Sudah bukan menjadi rahasia di Indonesia, Pada umumnya masyarakat Indonesia mengenal hukum di Indonesia adalah hukum yang yang dapat ditawar sebelum keputusan atau setelah keputusan itu inkrah. 
Dalam hal mengubah keputusan hukum di Indonesia, pada umumnya terdakwa dapat lolos dari jeratan hukum atau dari hukuman yang berat melalui bantuan kuasa hukumnya.
Kuasa hukum yang bersangkutan bernegosiasi dengan pihak-pihak berwenang, misalnya; oknum polisi, oknum jaksa, oknum hakim, atau oknum sipir penjara dengan berbagai cara. 
Atau disebabkan dorongan kekuatan politik suatu negara yang mendorong untuk dapat memperingan hukuman terdakwa, misalnya pada kasus Schapelle Leigh Corby yang disinyalir mendapatkan remisi karena dorongan dari Australia. 
Indonesia yang masih menganut hukum ajaran Belanda ini, masih menggunakan hukum tebusan atau denda. Dengan demikian asal mampu membayar denda yang ditetapkan hakim. Maka, terdakwa dapat menghirup udara bebas. 
Hukum di Indonesia sendiri masih tidak memenuhi unsur keadilan seadil-adilnya menurut pandangan korban/keluarga korban atau bahkan oleh terdakwa sendiri. Misalnya pada kasus pembunuhan yang dilakukan oleh keluarga pejabat atau keluarga kaya. Hukuman yang mestinya dijalankan dalam hotel prodeo dapat berkurang sesuai negosiasi yang tercapai. Sementara dalam pandangan terdakwa, hukum di Indonesia yang dinilai tidak memenuhi keadilan adalah masih berpihaknya hukum pada uang yang dijanjikan. Misalnya pada terdakwa kasus pencurian. Pada kasus pencurian binatang ternak atau kendaraan bermotor terdakwanya dihukum dengan sangat berat. Namun, pada kasus korupsi yang statusnya sama (pencuri) hukumannya ringan atau bebas. 
Hal ini berbeda terbalik dengan hukum yang diterapkan di Arab Saudi. Seorang pangeran Saudi yang membunuh sesama warga  Saudi ternyata bisa dijatuhi hukuman mati seperti hukum yang biasa diterapkan pada umumnya, surat kabar Arab News memberitakan sebagai kejadian langka yang menimpa  anggota keluarga kerajaan yang berkuasa di tanah yang subur minyak ini.
Media bahasa Inggris ini memang tidak menyebutkan detil identitas pangeran yang melakukan pembunuhan atau korbannya, tapi menurut seorang anggota senior keluarga dan pemerintah, Putra Mahkota Salman, telah “memberikan jalan bagi kemungkinan eksekusi seorang pangeran dihukum karena membunuh warga Saudi” .
Dalam sebuah pesan Pangeran Salman kepada Menteri Dalam Negeri Pangeran Mohammed bin Nayef, Beliau (Pangeran Salman) berkata: "Syariah (Hukum Islam) harus diterapkan untuk semua tanpa terkecuali".
Ditambahkan dalam pesannya Pangeran Salman berkata : "Tidak ada perbedaan antara besar dan kecil, kaya dan miskin … Tak seorang pun diperbolehkan untuk mengganggu keputusan pengadilan itu. Ini adalah tradisi negara ini . Kami berkomitmen untuk mengikuti (hukum) Syariah".
Pernyataan pesan Putra Mahkota Salman ini berkaitan dengan pernyataan dari ayah korban yang menyatakan bahwa tidak siap untuk mengampuni pembunuh dan dia tidak senang dengan jumlah yang ditawarkan sebagai "uang darah". Awalnya keluarga korban pembunuhan didorong oleh otoritas untuk menerima uang darah, bukannya bersikeras untuk melaksanakan eksekusi.
Sebelumnya pernah pula terjadi kasus yang paling menonjol adalah Faisal bin Musaid Al Saud, yang membunuh pamannya, Raja Faisal, pada tahun 1975.

Senin, 30 Desember 2013

HTTP://SIMPADAMU.SIAP.WEB.ID Ternyata Ilegal

Kalau kemarinnya seluruh guru disibukkan dengan pendataan pendidikan yang harus dilengkapi melalui alamat http://simpadamu.siap.web.id, belum lama ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Dikdas Kemendikbud mengeluarkan klarifikasi tentang pendataan yang meresahkan masyarakat pendidikan.
Dalam surat pengumuman tersebut dijelaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hanya mengakui pendataan Data Pokok Pendidikan yang disingkat DAPODIK yang bersifat individual, relasional dan longitudinal meliputi sekolah, peserta didik, PTK dan proses pembelajaran, yang benar hanya yang menggunakan domain resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud.go.id).
Untuk itu, dalam penjelasannya Kemendikbud menyampaikan bahwa.
1. Penjaringan data harus melalui mekanisme pengumpulan DAPODIK seperti yang diamanatkan dalam Intruksi Menteri Pendidikan Nasional nomor 2 tahun 2011, tentang Pengelolaan Data Pokok Pendidikan;
2. Hasil penjaringan data diluar DAPODIK tidak dimanfaatkan oleh Ditjen Dikdas dalam program dan kegiatan;
3. Sistem DAPODIK satu-satunya sumber data yang dijadikan dasar pengambilan kebijakan;
4. Menjaga keutuhan dan merahasiakan data sehingga tidak dimanfaatkan pihak lain.
Semoga pengalaman yang lalu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga khususnya kepada masyarakat pendidikan agar jangan mudah percaya kepada berita-berita yang menyesatkan sebelum terlebih dahulu mengkonfirmasinya kepada Kemendikbud/Kemenag sebagai instansi yang ditunjuk untuk menaungi pendidikan di Indonesia.

Download Software Pendidikan

Anda seorang pendidik? Anda butuh software untuk membantu anda dalam melaksanakan tugas sehari-hari? silahkan lihat daftar nama software yang tersedia di bawah ini.

  1. Simulator Mikroprosesor assembler
  2. Membuat Skema Rangkaian Elektronik dan PCB Layout
  3. Mengelola Koleksi E-Book dengan Calibre
  4. ABC Kid Genius 3.0
  5. MathType.6.7a
  6. ClassRoom GradeBook
  7. MartView
  8. Microsoft Biology Foundation 2.0 Beta 1
  9. Create Game with Scratch 1.4
  10. Beberapa software programer gratis
  11. Penulisan Kanji Hiragana and Katakana
  12. Kamus Bahasa Jepang
  13. Simulasi Untuk Belajar Fisika
  14. Software Simulasi Kereta Api
  15. Software Membuat Kuis
  16. Microsoft Mathematics 4.0
  17. Software Simulasi logic Sircuit, software untuk membuat rangkaian logic
  18. Quad-Lock Unit Converter 5.4
  19. Tools Untuk Optimasi Script PHP
  20. tinySpell 1.9.31
  21. WorldWide Telescope 2.2
  22. ELCAD 7.2
  23. Rekentest – Software Pendidikan Gratis Untuk Praktek Keterampilan aritmatika
  24. Software Kalkulator Ilmiah Sicyon Lite v4.5
  25. Animals for Kids 2.1
  26. ELearning Software
  27. Chinese Toolbox FREE 9.1.2
  28. TS School 2010.0.0
  29. Gogle Translate Desktop
  30. Chem DigiT; Kalkulator Kimia
  31. Electronics dan Mechanics 10
  32. Portable Balabolka 1.32.0.463 (Text to Speech)
  33. Electrical Calculations Software (Software Perhitungan Listrik)
  34. TinyPiano v0.8e
  35. ChemToolBox 1.0.1; Software Kimia
  36. 3D Graphing Calculator – An Amazing Kalkulator Gratis untuk Windows
  37. WordWeb – Program Kamus Gratis untuk Anak atau Dewasa
  38. Memulai dengan C / C + +
  39. Convert Center 1.1 Software untuk mengkonversi ukuran
  40. Paradox : Bahasa program untuk database
  41. Belajar Refleksi Melalui Komputer
  42. PCB Artist Layout Software 1.2.4 : Sebuah software untuk mendisain PCB Elektronik
  43. Celestia Portable : Software mempelajari tentang tatasurya
  44. Holy Quran Software 1.0
  45. Anatomy Illustrator 1.0.0 : Software mempelajari tentang anatomi tubuh manusia
  46. Pengenalan Proteus (Software simulasi & desain PCB)
  47. Beberapa Software Mate-matika
  48. BoneLab 1.0.3.4 : Software mempelajari tentang rangka manusia
  49. PCB Disain Software : Software untuk membuat disain PCB
  50. Smart Draw : Software untuk membuat rangkaian Listrik
  51. Menghitung Besar Resistor
  52. Software Mate-matika
  53. TransTool versi 6 + Crack Transtool
  54. Belajar Linux
  55. Bermain Piano Di komputer
  56. Kamus Inggris Indonesia
  57. Software Matematika Untuk Anak SD
  58. Software Penghitung Satuan
  59. Kamus Jawa Indonesia
  60. Aksara Jawa
  61. Software Melatih Mengetik Cepat
  62. Cara Menginstall Windows Xp
  63. Aksara Batak
  64. Pengingat Waktu Sholat
  65. Software Mengetik dengan 1o Jari


Tutorial atau aplikasi yang tertera dapat langsung di download >>>>>>> di sini.

Minggu, 29 Desember 2013

Sejarah Kiai Haji Abdul Lathif Cibeber


Kiai Haji Abdul Latif adalah sosok ulama Cilegon yang harismatik dan sangat disegani oleh beberapa  kalangan, mulai dari kalangan pesantren, ulama, dan pejabat, sampai lapisan masyarakat terbawah sangat menghargai beliau. Kepribadian beliau yang rendah hati penuh dengan sifat tawaddu dan tidak banyak bicara menambah tinggi simpati masyarakat terhadap beliau.

Kiai Haji Abdul Latif yang lahir pada tahun 1878 M atau bertepatan tahun 1299 H ini. berasal dari keturunan ulama besar, ayahanda beliau Kiai Haji Muhammad Ali adalah ulama yang juga pejuang, kakek beliau Kiai Haji Said juga adalah ulama terpandang dan terkenal karena karomahnya, dan juga beliau keturunan ke-10 dari Nakhoda Bergos yang makamnya terletak di kampung Panakodan, Kelurahan Bulakan, kecamatan Cibeber. Juga keturunan ke-11 dari Syeh Mansyur Cikaduen, Pandeglang.

Sewaktu kecil beliau tinggal di rumah orang tua beliau di kampung Pakisaji Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber. Dalam usia kanak-kanak tersebut dalam diri beliau telah tertanam jiwa Kiai Haji Muhammad Ali, jiwa seorang pejuang kemerdekaan. Dikisahkan bahwa Kiai Haji Muhammad Ali adalah salah seorang pejuang kemerdekaan pada perang Geger Cilegon. dalam peperangan melawan kompeni Belanda tersebut  Kiai Haji Muhammad Ali  tertangkap oleh kompeni Balanda dan diasingkan ke Dagul dan selanjutnya dibuang ke Ambon tepatnya di Bontaen dan wafat di sana pada tahun 1898 dan dimakamkan di Ambon di Puncak Ali.

Setelah menginjak usia remaja Kiai Haji Abdul Latif pindah mengikuti ibunda beliau ke kampung Cibeber. Pada waktu itu ibunda beliau, Hajjah Usmah telah diperistri oleh Kiai Haji Hasanudin.

Awalnya Hajjah Usmah yang telah mengetahui suaminya Kiai Haji Muhammad Ali tertangkap oleh pihak kompeni Belanda menunggu kepastian tentang keberadaan Kiai Haji Muhammad Ali. Namun sepanjang waktu berjalan tak jua kunjung datang kabar berita sedikitpun tentang keberadaan Kiai Haji Muhammad Ali. Dalam penantian yang tak pasti ini, Hajjah Usmah dipinang oleh Kiai Haji Hasanudin. Karena Hajjah Usmah tak juga menerima kabar berita tentang keberadaan Kiai Haji Muhammad Ali, dan perlunya Kiai Haji Abdul Latif kecil mendapatkan bimbingan dan pengetahuan untuk melanjutkan cita-cita Kiai Haji Muhammad Ali. Maka, barulah Hajjah Usmah menerima pinangan dari Kiai Haji Hasanudin dan akhirnya Hajjah Usmah dan Kiai Haji Abdul Latif pun dibawa pindah oleh Kiai Haji Hasanuddin ke Cibeber.

Di Cibeber, Kiai Haji Abdul Latif lebih banyak menuntut ilmu ke ulama-ulama besar di lingkungan Cibeber. Sebelumnya beliau telah mendapat didikan dan bimbingan dari ayahanda beliau Kiai Haji Muhammad Ali dan juga dari ayah tiri beliau Kiai Haji Hasanudin. Beliau banyak menuntut ilmu ke ulama-ulama Cibeber diantaranya Kiai Haji As’ad (atau disebut Ki Buntung seorang ulama besar yang telah membangun menara Masjid Agung Cibeber), Kiai Haji Asnawi, Kiai Haji Suhari Taif, dan juga beliau mendapat didikan dari Kiai Haji Abdul Halim.

Kiai Haji Abdul Halim adalah rekan seperjuangan kiai Haji Muhammad Ali sewaktu berjuang melawan kompeni Belanda dalam Geger Cilegon. diantara rekan-rekan seperjuangan Haji Muhammad Ali dan Haji Abdul Halim yang juga ikut serta dalam Geger Cilegon adalah ; Haji Qosid (yang terkenal dengan julukan Ki Wasid) bin Haji Wahiya, Haji Buraq, Haji Tubagus Ismail bin Haji Muhiyi bin Haji Abdul Latif bin Eyang Urip (Gulacir), Haji Said (Jaha), Haji Sapiudin (Leuwibeureum), Haji Madani (Ciora), Haji Akhia  (Jombang Wetan), Haji Mahmud (Terate Udik), Haji Iskak (Saneja), Haji Muhammad Arsad (Penghulu Kepala di Serang) dan Haji Tubagus Kusen (Penghulu Cilegon). Ulama-ulama tersebut ikut serta melawan kompeni Belanda yang sudah membuat gerah kalangan ulama, santri, dan masyarakat. Permasalahan yang pertama timbul dari kejadian Geger Cilegon yang berakhir dengan terpisahnya Haji Abdul Latif kecil dengan ayahandanya Haji Muhammad Ali adalah dikarenakan tindak-laku kompeni Belanda yang sudah semena-mena dan menghina Islam. Diantara keseme-menaan pihak kompeni Belanda yang membuat emosi ulama dan santri memuncak yaitu tindakan yang dilakukan oleh Goebel, seorang Asisten Residen kompeni Belanda yang menghancurkan menara langgar Jombang Wetan. Goebel menganggap menara tersebut mengganggu ketenangan masyarakat, karena kerasnya suara adzan yang dikumandangkan dari menara. Selain itu Goebel juga melarang Shalawat, Tarhim, dan Adzan dilakukan dengan suara keras.

Kelakuan kompeni inilah yang pada akhirnya terjadi pemberontakan dan tragedi berdarah yang terkenal dengan sebutan Geger Cilegon. Geger Cilegon terjadi pada hari Senin tanggal 9 Juli 1888 diadakan serangan umum dengan memekikkan Takbir oleh para ulama dan santri-santrinya dan menyerbu ke beberapa tempat yang ada di Cilegon. Pada peristiwa tersebut Henri Francois Dumas juru tulis Kantor Asisten Residen dibunuh oleh Haji Tubagus Ismail. Demikian pula Raden Purwadiningrat, Johan Hendrik Hubert Gubbels, Mas Kramadireja dan Ulrich Bachet, mereka terbunuh dalam serangan ulama dan santri. Setelah kematian beberapa petinggi kompeni Belanda yang berada di wilayah Cilegon, akhirnya Cilegon dapat dikuasai oleh para pejuang “Geger Cilegon”.

Mendengar pemberontakan yang terjadi di Cilegon yang dilakukan oleh ulama, santri. Maka, 40 orang serdadu kompeni yang dipimpin oleh Bartlemy dikirim ke Cilegon dan menyerbu pos-pos ulama dan santri. Terjadilah pertempuran hebat antara para pejuang dengan serdadu kompeni. hingga akhirnya pemberontakan tersebut dapat dipatahkan oleh kompeni Belanda. Haji Muhammad Ali ditangkap dan dibuang ke Ambon, sementara pimpinan perang Geger Cilegon Kiai Haji Wasid dihukum gantung. Dan rekan-rekan seperjuangan Kiai Haji Muhammad Ali diantaranya adalah Haji Abdurrahman dan Haji Akib dibuang ke Banda. Haji Haris ke Bukittinggi Haji Arsyad Thawil ke Gorontalo, Haji Arsyad Qashir ke Buton, Haji Ismail ke flores, selainnya dibuang ke Tondano, Ternate, Kupang, Manado, dan lain-lain. (Semua pemimpin yang dibuang berjumlah 94 orang).

Kiai Haji Abdul Latif pada waktu terjadi peperangan tersebut masih kanak-kanak berusia sekitar 10 tahun. Namun sudah mengerti apa yang terjadi dan yang dilakukan oleh ayahanda beliau yakni membela agama dan hak asasi manusia atas kemerdekaan dari penjajahan dan kesewenang-wenangan bangsa Eropa. 

Kiai Haji Abdul Latif semasa dalam pertumbuhannya menjadi seorang remaja beliau tidak hanya menuntut ilmu di ulama-ulama Cibeber, namun beliaupun banyak menuntut ilmu ke beberapa ulama di wilayah Banten dan Madura; diantaranya Kiai Haji Tubagus Muhammad Asnawi Caringin - Banten atau yang terkenal dengan sebutan Ki Asnawi Caringin murid Syeikh Nawawi Al-Bantani, Kiai Abdul Karim Tanara, Kiai Abdul Kholil Bangkalan Madura, dan banyak lagi ulama-ulama yang telah memberikan pengetahuan keilmuan agama kepada Kiai Haji Abdul Latif.

Semasa muda beliau sempat bermukim di Makkah, Saudi Arabia. untuk beberapa tahun dan mempelajari ilmu-ilmu agama ke ulama-ulama di kawasan Timur Tengah. Setelah sekian lama bermukim dan menuntut ilmu di negeri tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kiai Haji Abdul Latif-pun akhirnya kembali ke Tanah Air. Ini dilakukan karena saran dari guru-guru beliau dan perhatian beliau terhadap pendidikan agama di Tanah Air, khususnya Cilegon. karena melihat masyarakat Cilegon yang membutuhkan pemahaman agama Islam. Maka, menjadi dorongan dan niatan paling kuat untuk Kiai Haji Abdul Latif pulang ke Tanah Air.

Pada saat beliau sudah mapan beliaupun menikah dengan Hajjah Solhah binti Haji Sapta. Hajjah Solhah ini terkenal dengan kesabaran dan ketabahannya. Dari pernikahan pertama ini beliau dikaruniai dua orang putra dua orang putri, yakni ; Kiai Haji Abdul Muhaimin, Hajjah Aisyah, Hajjah Marhumah, dan Kiai Haji Ahmad Sofiyulloh. Dan selanjutnya Kiai Haji Abdul Latif memperistri Hajjah Rohmah sewaktu berada di Makkah. Hajjah Rohmah adalah putri sulung Haji Anhar Cibeber. Dari pernikahan Kiai Haji Abdul Latif dengan Hajjah Rohmah ini di karuniai pula dua orang putra dua orang putri, yaitu;  Hajjah Maajah, Hajjah Madihah, Kiai Haji Ahmad Najiullah dan terkahir Haji Ridwan. Yang terakhir ini bermukim dan wafat di Makkah. Saudi Arabia.

Kiai Haji Abdul Latif dikaruniai keturunan yang baik dan memiliki derajat yang tinggi dikalangan masyarakat sekitar, seperti Kiai Haji Abdul Muhaimin beliau ini kenal dengan ilmu-ilmu fiqihnya dan ilmu falaknya yang beliau peroleh dari Makkah, Saudi Arabia. sewaktu beliau bermukim menuntut ilmu di Makkah. Murid-murid Kiai Haji Muhaimin sangat banyak dan tersebar dibeberapa daerah. Diantaranya adalah Kiai Haji Suhaimi Palas, Cilegon.

Putra Kiai Haji Abdul Latif yang lain yaitu Kiai Haji Ahmad Sofiyulloh. yang terkenal dengan kegigihannya melawan maksiat. Kiai Haji Ahmad Sofiyulloh yang terkenal dengan sebutan “Ki Ahmad” dikalangan jawara, ulama, dan santri. Selalu melawan kemaksiatan dengan keras dan tanpa ampun, hingga orang-orang yang berbuat maksiat kembali ke jalan yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala. Perjudian, panggung hiburan adalah hal yang paling dibenci beliau. Apabila beliau mendapatkan pengaduan dari masyarakat atau santrinya mengenai adanya kemaksiatan disekitar lingkungan mereka. Maka, beliau langsung turun sendiri menghadapi kemaksiatan tersebut. Beliau inilah satu-satunya putra Kiai Haji Abdul Latif yang mendapatkan ijazah tarekat dari Kiai Haji Abdul Latif. Guru-guru beliau selain ayahanda beliau sendiri juga Kiai Haji Ali Ahmad Tiga Maya, Kramat Watu. dan untuk Al-Qur’annya beliau mengaji Al-Qur’an ke Ki Undul Ciwedus, Cilegon. Dan masih banyak  guru-guru putra Kiai Haji Abdul Latif ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Putra Kiai Haji Abdul Latif yang lain, yakni Kiai Haji Ahmad Najiullah. beliau dikenal dengan ketegasannya dan salah satu  putra Kiai Haji Abdul Latif yang dipercaya memimpin Madrasah Al-Jauharotunnaqiyyah Cibeber yang sekarang berubah nama menjadi Yayasan Perguruan Islam Al-Jauharotunnaqiyyah Cibeber.

Diantara putra-putra Kiai Haji Abdul Latif yang memiliki kewibawaan dan harismatik di masyarakat, terdapat pula turunan Kiai Haji Abdul Latif yang lain yaitu cucu-cucu beliau diantaranya ; Kiai Haji Syafiq bin Kiai Haji Abdul Muhaimin, Kiai Haji Fuad bin Hajjah Maajah, dan Kiai Haji Abdul Wahid bin Kiai Haji Ahmad Sofiyulloh yang masing-masing memiliki ciri khas dan keistimewaan, namun tetap memegang teguh pelajaran dari kakek beliau yang berhaluan Ahlussunah Waljama’ah.

Dalam syiar Islamnya, kiprah ulama karismatik ini tidak terbatas hanya pada kaum Adam. Namun juga, beliau mengajarkan pendidikan agama kepada kaum Hawa. Dalam syiarnya ini beliaulah yang mengawali pengajian-pengajian kaum hawa di majlis taklim dan mushola-mushola.

Awalnya banyak ulama-ulama menentang sikap Kiai Haji Abdul Latif yang mengadakan pengajian kepada kaum hawa. Pengajian untuk kaum hawa menjadi suatu hal yang tabu dan sangat tidak pantas dalam sikap dan pandangan ulama pada masa itu, terlebih dalam pandangan umum. Kaum hawa hanya layak di rumah dan melayani suami dan anak mereka. Namun setelah mendapat penjelasan yang mengedepankan pemikiran Kiai Haji Abdul Latif yang beranggapan apabila kaum hawa tidak mendapatkan pendidikan agama dan keagamaan yang sepatutnya. Maka kaum hawa akan tertindas dan terbelenggu. Dan  para ulama-ulama yang akan menanggung dosanya apabila suatu hal yang tidak diharapkan terjadi kepada kaum hawa. Dengan pandangan demikian, akhirnya ulama-ulama dan masyarakatpun menerima apa yang dicetuskan oleh Kiai Haji Abdul Latif tersebut.

Beliau memberikan pengajian di beberapa majlis taklim diantaranya di Kaujon, Sumur Pecung sekarang dilanjutkan oleh cucu beliau Ust. Mumu Abdul Muiz bin Kiai Haji Ahmad Sofiyulloh, Kalitimbang dan Bulakan dilanjutkan juga oleh cucu beliau Haji Abdul Rosyid bin Kiai Haji Ahmad Najiullah, dan beberapa majlis taklim lainnya yakni di Parung, Kalodran, Wanasaba, Toyomerto, Kasuban, Jombang Wetan, Karang Asem, Bendungan, Gedong Dalem, dan Pulo Merak (grogol).

Pada usia Kiai Haji Abdul Latif menginjak 46 tahun atau sekitar tahun 1924 sebagaimana telah dikisahkan di awal tadi, beliau mendirikan madrasah dan menamainya Tarbiyatul Athfal. Mulanya hanya untuk kalangan terbatas yakni untuk para santri warga masyarakat Cibeber. Setelah sekian waktu lamanya berjalan para santri pun makin bertambah, yang datang bukan hanya dari wilayah Banten, namun dari berbagai daerah di Nusantara pun datang dan melanjutkan pendidikan di madrasah ini.  Karena dorongan beberapa kalangan masyarakat Cibeber khususnya yang melihat perkembangan madrasah yang semakin pesat. Maka, secara  solidaritas masyarakat mengumpulkan dana untuk membangun beberapa ruang kelas madrasah. Awalnya hanya 6 ruang selanjutnya ditambah 4 ruang kelas pada tahun 1931 dan dewasa-dewasa ini ditambah lagi sebanyak 6 ruang pada tahun 1977 dan 2  ruang  kelas   pada  tahun  1999  dan  nama  madrasahpun  diubah  menjadi  Al-Jauharotunnaqiyyah. Hingga saat ini masih eksis dan telah memiliki cabang seratus lebih yang terdapat dibeberapa daerah di Nusantara.

Di samping mendirikan madrasah, beliaupun mendirikan pesantren yang beliau namai Bany Lathif. Pesantren ini dipimpin oleh beliau dan dibantu oleh putra-putri beliau dan santri-santri senior yang bermukim di pesantren, Salah satu santri kepercayaan beliau  yang telah dianggap anak dan dijadikan menantu beliau adalah Ustadz Badril Munir. Santri beliau ini sangat disegani dan dihargai oleh beberapa kalangan karena sikapnya yang tawaddu dan lemah lembut. namun memiliki kemampuan pendidikan agama yang cukup luas.

Pada sekitar tahun 1953 sampai tahun 1960 banyak santri-santri beliau yang datang dari luar daerah, seperti dari Lampung, Cirebon, Jakarta, dan beberapa daerah lainnya. Sehingga mengharuskan Kiai Haji Abdul Latif menambah lokal pesantren. Lokal pesantrenpun akhirnya mulai ditambah dan diperluas mulai Blok A, B, C, D, dan Blok F yang berada tepat di belakang rumah Kiai Haji Abdul Muhaimin.

Pesantren Bany Lathif ini pernah mencapai puncaknya hingga mencapai 1000an santri. Hal ini terjadi karena ridho Allah Subhanahu Wata’ala dan karena keihlasan Kiai Haji Abdul Latif yang menerima santrinya tanpa biaya sepeserpun semata untuk mensiarkan agama Islam ke peloksok negeri yang dilakukan dengan pendidikan pesantren di bawah asuhan beliau.

Kiai Haji Abdul Latif adalah Kiai modern di zamannya, beliau sempat berkecimpung dalam organisasi Nahdlotul Ulama dan beliau sendiri diangkat menjadi Rois Syuriah NU cabang Serang. Dan selama menjabat Rois Syuriah NU beliau sempat empat kali mengikuti kongres NU yang diadakan di beberapa daerah yakni di Jakarta tahun 1929 M, di Menes Pandeglang tahun 1931 dan di Surabaya dan Bandung.

Di samping itu, sebagai salah satu contoh bahwa beliau termasuk ulama modern. Dalam bimbingannya, beliau telah memiliki mesin cetak yang pada waktu itu sangat langka, sulit dipergunakan, dan jarang ulama memiliki mesin cetak yang terbilang mahal dan sangat modern.

Dalam tradisi modern Kiai Haji Abdul Latif sebagaimana pendapat dari beberapa kalangan. dilanjutkan oleh putra beliau Kiai Haji Abdul Muhaimin. Kiai Haji Abdul Muhaimin dalam tradisi yang dilakukan di pesantren, seluruh santri diajarkan lari pagi mengelilingi masjid sebelum sholat shubuh. Hal ini bertujuan agar para santri selalu sehat jasmaninya selama mendapat pendidikan di pesantren. Masih banyak hal dan metodelogi pendidikan pesantren Bany Lathif yang diusahakan oleh Kiai Haji Abdul Latif yang dewasa ini mulai diperkenalkan di dunia pendidikan.

Terdapat karisma yang selalu terngiang sampai saat ini, karisma yang terucap dari mulut ke mulut tentang karomah Kiai Haji Abdul Latif,  yakni apabila malam pergi mengaji ke Madura dan pagi harinyanya sudah ada di Caringin Anyer (Wallahu A’lam).

Demikianlah sekelumit kisah Kiai Haji Abdul Latif yang hidupnya dipergunakan untuk mensyiarkan agama Islam dan mencerdaskan bangsa.Kiai Haji Abdul Latif tidak meninggalkan sesuatu apapun untuk keluarga dan santri beliau,  Kiai   Haji  Abdul   Latif  hanya   meninggalkan    sejarah    yang   sangat berharga, bukan untuk dikenang, namun untuk menjadi contoh tauladan bagi kita. Amin

Beliau wafat dalam usia 82 tahun. Tepatnya hari Rabu tanggal 24 Syawal 1379  bertepatan tanggal 22 April 1960. Pada pukul 00.05 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan dimakamkan hari Rabu tanggal 22 April 1960 pukul 13.00 WIB di Cibeber tepatnya di Cipucang berdampingan dengan istri dan putra-putri beliau.



DAFTAR PUSTAKA

 1.        KH. Abdul Lathif,

Risalah Bany Lathif, Perjalanan Kanjeng Maulana Hasanuddin Waktu Mulai Masuk Negeri Banten, 1357 H.

2.        Prof. Dr. KH. Tb. M. Junus Ghozali,      

Dalam Lintas Sejarah KH. Abdul Latif bin KH. Ali, YPI Al-Jauharotunnaqiyyah Cibeber, 2008

3.        Zamakhsyari Dhofier,

Tradisi Pesantren, LP3ES, 1983
"Keluarga Besar Guru Bangsa : Mengucapkan "SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 H. MAAF LAHIR BATHIN UNTUK SEMUA UMAT ISLAM".
"e-mail : imatrohmatulloh@yahoo.co.id / imatrohmatulloh@gmail.com, Facebook : https://www.facebook.com/imat.rohmatulloh.5 "