Terlebih dahulu
sebelum mengkonversi nilai siswa, yang harus menjadi bahan pertimbangan adalah.
Apakah konversi ini sangat dibutuhkan atau tidak?. Bila tidak benar-benar
dibutuhkan sebaiknya tidak menggunakan konversi. Karena nilai konversi tidak akan menjamin
siswa menjadikan lebih baik terhadap perkembangan belajarnya. Namun, bila
memang sangat dibutuhkan ada baiknya guru memberikan penjelasan yang tepat dan
benar kepada siswa. Sehingga siswa tidak menganggap bahwa mereka sudah dapat
menguasai matapelajaran yang diajarkan oleh guru.
Baik,
mungkin memang ada sebagian guru yang membutuhkan konversi nilai siswa. Untuk
membantunya, disini saya paparkan cara mengkonversi nilai. Mudah-mudahan dapat
dipahami.
Pertama yang
harus dilakukan adalah anda harus mengetahui nilai skor siswa terlebih dahulu,
kemudian cari nilai terendah dari sekian jumlah siswa dalam satu kelas. Setelah
nilai terendah siswa diketahui. Langkah selanjutnya adalah menghitung KKM
(kreteria ketuntasan minimal) caranya dapat dilihat disini.
Setelah itu
barulah mengkonversi nilai siswa dapat dilakukan. Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Masukkan
nilai 100
2.
Selanjutnya kurangi (-) nilai 100 tadi dengan nilai KKM. (Misalnya
nilai KKM 78)
3. Kemudian
hasil pengurangan tadi dibagi nilai KKM dikurangi nilai
terendah. Misalnya nilai terendah 55. Hasilnya menjadi angka
konversi
4. Langkah
selanjutnya, masukkan skor siswa (misalnya 57) dikalikan angka
konversi ditambah nilai 100. Kemudian dibagi oleh angka
konversi ditambah 1 (satu).
Untuk lebih
jelas rumusnya sebagai berikut :
Maka, hasil untuk nilai siswa tersebut sebelum dikonversi mendapatkan
skor 57. Setelah dikonversi menjadi 79.
Demikian semoga dapat membantu anda.